Sayangnyaangsa peliharaanku ditempatkan dibawah kandang ternak sehingga tidak memiki tempat untuk air yang cukup. Oleh karena itu setiap pagi dan sore dipastikan kita harus mengganti persediaan air agar air tersebut selalu dalam keadaan bersih. hal ini dimaksudkan agar dapat menghilangkan bau. Ciri fisik ayam indukan yang bagus dan baik Untukitu dalam pembibitan sapi perah, selain memperhatikan pakan juga perlu memperhatikan Bangunan dan Peralatan yang dibutuhkan. Adapun yang dimaksud Rumpun adalah sekelompok ternak yang mempunyai ciri dan karakteristik luar seta sifat keturunan yang sama dari satu spesies. Sedangkan yang dimaksud Galur adalah sekelompok individu ternak GuruBesar (Gubes) Fakultas Peternakan Universitas Andalas (Unand) Unand Prof. Dr. Ir. Khasrad, S.Si, M.Si menyebut Sapi yang baik untuk indukan atau pembibitan adalah bertubuh sedang, dan yang bertubuh gemuk belum tentu sulit hamil. Hal ini disampaikan Khasrad saat dimintai pendapat oleh Sapi indukan, Kamis (30/12/21). 1 sehat dan tidak cacat, 2) aktif dan besar nafsu kawinnya, 3) dada dalam, kaki tegak, lurus dan kuat, 4) penampilan gagah, tumit tinggi, 5) buah zakar normal berjumlah 2 dan sama besarnya. 2. Sistem Reproduksi. Untuk pengembang biakan kambing domba didapatkan dari hasil perkawinan yang dilakukan secara alami. Dosis& Kapan Pemberian Konsentrat Pakan Sapi Potong Dosis yang tepat pemberian pakan konsentrat ini adalah diberikan sebagai makanan penguat/extra pada ternak sapi potong di samping makanan pokok yang utama berupa rumput segar dan hijau. Perbandingan pemberian pakan pokok (hijauan) dan konsentrat untuk pakan penggemukan sapi adalah antara 30% : 70% atau maksimal 20% : 80% . Perkawinanpada ternak sapi dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu: Kawin Alam (KA) dan Inseminasi Buatan (IB). KA biasanya menghasilkan keturunan yang kurang baik, sedangkan dengan IB lebih menjanjikan menghasilkan keturunan yang baik karena perkawinan dengan IB menggunakan sperma dari sapi pejantan unggul Supaya terjadi kebuntingan, perkawinan harus dilakukan pada saat sapi betina birahi TernakBebek - Saat ini budidaya hewan ternak seperti ayam, bebek, kambing hingga sapi kian menanjak. Ternak bebek secara sepintas memang terlihat mudah layaknya berternak ayam. Namun, pada fakta lapangannya tidak demikian. Perlu persiapan yang sangat matang agar dapat sukses dan menghasilkan telur dengan kualitas yang baik. Pemeberianpakan juga harus dibedakan antara domba yang masih kecil dan domba dewasa, ukuranya bisa dilihat di bawah. Kebutuhan pakan ternak domba per hari: Pakan hijauan = 10-20% dari bobot tubuh. Pakan konsentrat = 2-4% dari bobot tubuh. Kandungan mineral (garam) = 1% dari bobot tubuh. Air minum = 3-4 liter per ekor. W8ua9. Induk, Jantan maupun betina, yang akan digunakan dalam pembibitan sebaiknya memiliki track record yang baik. Selain itu, induk yang berkualitas akan menghasilkan anak yang berkualitas juga. Dengan demikian, peternak akan Iebih efektif dan efisien dalam biaya pemeliharaannya. Bahkan, peternak akan mendapatkan keuntungan tinggi secara finansial karena bibit yang jelas kualitasnya memiliki nilai jual tinggi. Untuk mendapatkan induk berkualitas, peternak harus mengetahui ciri-ciri induk betina dan pejantan yang baik. 1. lnduk betina Kambing induk betina dipelihara untuk tujuan perkawinan, lalu akan melahirkan anak sehingga diperlukan induk yang sehat dan subur serta memiliki kemampuan melahirkan melahirkan sekaligus menyusui. Adapun ciri-ciri fisik induk betina yang berkualitas baik antara lain sebagai berikut. Bentuk tubuh kompak, dada dalam dan lebar, garis punggung dan pinggang lurus, bulu lunak dan mengilap, tubuh besar, tetapi tidak terlalu gemuk. Penampilan jinak dan sorot mata ramah. Kaki urus dan tumit tinggi. Jumlah gigi Iengkap, tinggi rahang atas dan bawah rata. Berasal dan kelahiran kembar. Ambing tidak terlalu menggantung dan bentuknya simetnis dengan puting. Sudah pernah melahirkan maksimal dua kali dengan jumlah anak dua ekor per kelahiran. Bebas dari penyakit. 2. Pejantan Pejantan yang baik mampu menghasilkan sperma yang unggul sehingga betina yang dikawininya bisa bunting. Selain itu, betina akan menghasilkan anak yang berkualitas unggul yang berasal dari sperma unggul. Jadi, sebelum dikawinkan, harus dipilih dahulu induk jantan yang baik. Mulai dari postur tubuh, sampai tingkah lakunya. Adapun cini-ciri fisik pejantan yang berkualitas baik, di antaranya sebagai benikut Tubuh besar dan relatif panjang. Bagian belakang tubuh lebih besar dan lebih tinggi. Dada lebar dan tidak terlalu gemuk. Alat kelaminnya normal dan simetnis serta sering terlihat ereksi. Memiliki pertumbuhan yang relatif cepat. Penampilan gagah, aktif, dan siap mengawini induk yang sedang birahi . Berasal dan kelahiran kembar. Berumur berkisar 1,5 - 3 tahun. Bebas dan penyakit. Sapi potong merupakan salah satu ternak dengan penghasil daging sumber hewani karena nilai nutrisinya tinggi dan mempunyai cita rasa yang lezat. Saat ini jumlah populasi sapi potong di indonesia berdasarkan data sementara dari Badan Pusat Statistik BPS pada tahun 2020 yaitu ekor, dengan tingkat perkembangan dari tahun sebelumnya hanya meningkat 3%. Kebutuhan daging sapi terus bertambah seiring dengan pertumbuhan penduduk. Hal ini membuat indonesia terpaksa impor dari luar negeri. Untuk mengurangi impor daging, Perlu adanya upaya peningkatan produktifitas dan mutu sapi. Dengan demikian dapat memenuhi kebutuhan daging sapi di dalam negeri Upaya untuk peningkatan produktifitas sapi salah satunya adalah dengan pembibitan yang unggul. Usaha pembibitan ternak sapi potong adalah usaha untuk memperoleh bibit berkualitas, meningkatkan populasi, dan meningkatkan produktifitas merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan dalam upaya pengembangan sapi potong. Kemampuan produksi sapi potong masih perlu ditingkatkan lagi, baik dari segi kualitas maupun kuantitas Untuk mencapai tujuan pembibitan yang unggul, diperlukan cara pembibitan, yaitu mulai dari pemilihan bibit, pemberian pakan, manajemen reproduksi, dan teknik pembibitan. Dalam usaha pembibitan sapi potong diperlukan bibit yang baik. Untuk memperoleh bibit yang baik dan unggul harus dilakukan pemuliaan dalam satu rumpun, baik yang pejantan maupun yang betina harus satu rumpun. Metode dalam pembibitan sapi potong meliputi 1. Pemilihan bibit Pemilihan bibit adalah tahap awal untuk memulai proses budidaya pembibitan sapi potong, pemilihan bibit sapi potong harus unggul dan sesuai dengan standar persyaratan mutu. pakan Dalam pemberian pakan ternak harus memperhatikan kandungan nutrisi berupa protein, vitamin, mineral, dan serat kasar yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi ternak antara lain Periode kolestrum. Periode kolestrum yaitu sejak berumur 0-7 hari. Pemberian kolestrum berkisar 2-4 kali sehari sebanyak minimum 4 liter. iJika mutu kolestrum induknya tidak memenui syarat dapat menggunakan kolestrum dari indukan lain Periode pedet prasapih. Periode pedet prasapih yaitu sejak umur 8 hari sampai 3 bulan. Pada periode ini diberikan susu pengganti dengan aturan pemberian susu diberikan berkurang secara bertahap sampai dengan tidak diberikan susu pada umur 3 bulan. Selain susu pedet prasapih juga diberikan pakan serat yang berkualitas dan konsentrat jika sudah mendekati umur 3 bulan. Periode pedet lepas sapih. Pada periode pedet lepas sapih berumur diatas 3 sampai 12 bulan, diberikan pakan konsentrat yang berkualitas dengan kandungan PK 16% dan TDN 75% sebanyak 1,5 Kg/ekor/hari dan meningkat sampai berumur 12 bulan. Selain konsentrat diberikan juga pakan hijauan yang berkualitas sebanyak 7 Kg/ekor/hari. Periode Sapi Siap Kawin 12 -15 bulan. Pemberian pakan diberikan hijauan pakan sebanyak 25-35 kg/ekor/hari, konsentrat berkualitas minimum PK 15% dan TDN 75% dengan jumlah 2-3 kg/ekor/hari. Periode Sapi Bunting 15-24 bulan. Pemberian pakan diberikan hijauan pakan minimum 10% dari berat badan dan konsentrat berkualitas PK 16% dan TDN 75% sebanyak 2-3 kg/hari. 3. Manajemen Reproduksi Dalam manajemen reproduksi pada pembibitan sapi potong perlu memperhatikan faktor sebagai berikut Deteksi Birahi Deteksi atau pengamatan birahi pada IB dilakukan agar menghindari kegagalan perkawinan. Gejala jika sedang birahi ditandai saling menaiki antar sapi betina dan jantan, penurunan nafsu makan, keluar lendir jernih transparan, dan perubahan alat kelamin bagian luar. Jika menunjukan gejala birahi, peternak harus segera melaporkan kepada tugas IB. Pelaksanaan IB Dalam pelaksanaan IB harus memperhatikan kualitas semen, teknk dan waktu optimum IB Nutrisi Nutrisi merupakan faktor yang erat kaitannya dengan metabolisme tubuh, kesehatan, dan kinerja reproduksi. Pada sapi potong nutrisi memiliki pengaruh sangat penting terhadap reproduksi. Kekurangan asupan energi dapat menurunkan reproduksi yang ditandai dengan tidak munculnya gejala birahi. Kontrol kondisi lingkungan Kondisi lingkungan antara lain, temperatur, kelembaban, dan kebersihan kandang harus diperhatikan untuk kenyamanan dan produktifitas ternak. 4. Pembibitan Dalam pembibitan sapi potong dilakukan dengan cara perkawinan, pencatatanRecording, seleksi bibit, dan afkir. a. Perkawinan Dalam upaya memperoleh bibit yang unggul, perkawinan sapi potong dilakukan dengan perkawinan Inseminasi Buatan dan kawin alam. Perkawinan dengan teknik Inseminasi Buatan IB yaitu memasukkan sperma atau semen yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam alat kelamin betina dengan menggunakan alat khusus insemination gun. b. Recording Recording atau pencatatan harus dilakukan oleh setiap individu ternak secara teratur dan terus menerus serta dimasukan ke dalam buku pencatatam atau buku induk registrasi. Pencatatan meliputi Nomor telinga serta nomor registrasi ternak untuk identifikasi Rumpun, identitas ternak, dan foto individu ternak Silsilah, identitas, dan produktifitas dari indukan sebelumnya Perkawinan tanggal, kode semen, pemeriksaan kebuntingan, serta tanggal bunting Kelahiran tanggal, bb, jenis kelamin, tipe kelahiram, kemudahan beranak Penyapihan tanggal dan bobot badan pengukuran performa, pertumbuhan, serta produksi susu Pakan jenis dan konsumsi Vaksinasi dan pengobatan Mutasi pemasukan dan pengeluaran bibit Seleksi bibit sapi potong dilakukan berdasarkan prosentase darah minimal 87,5%, dan pertumbuhan bobot lahir, bobot sapih, dan bobot setahun, data reproduksi, dan data produksi susu. d. Afkir Afkir adalah ternak yang dinyatakan sudah tidak memenuhi persyaratan sebagai bibit, antara lain induk sudah tidak produktif, keturunan jantan yang tidak lulus seleksi, dan keturunan betina yang saatb masih muda tidak memenuhi syarat. Pemuliaan adalah merupakan suatu usaha untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu genetik ternak melalui pengembanganbiakan ternak-temak yang memiliki potensi genetik yang baik sehingga diperoleh kinerja atau potensiproduksi yang arti pembibitan adalah suatu tindakan manusia untuk menghasilkan ternak bibit, dimana yang dimaksud dengan temak bibit adalah ternak yang memenuhi persyaratan dan karakter tertentu untuk dikembangbiakan dengan tujuan standar produksi /kinerja yang peternak dapat menentukan dua hat yang berpengaruh terhadap peningkatan mutu genetic temaknya yaknimelalui- Memilih ternak yang dipakai sebagai Memilih ternak yang akan dikawinkan,Alat atau metode yang dapat digunakan antara lain berupa1 . Seleksi2. Mengendalikan sistim perkawinan untuk pemuliaan temak, seorang peternak cenderung untuk merubah atau menentukan hat-hat yang terlihat seperti produktifitas ternak pada tingkatan tertentu yang diinginkan. Untuk melakukannya diperlukan informasi atau data mengenai sifat-sifat yang akan diturunkan tersebut atau sering disebut dengan sifat-sifat genetic misalnya seperti bobot badan, produksi telur, warna bulu dan sebagainya. Beberapa perbedaan sifat-sifat genetika tersebut sangat mudah dan dapat dilihat, dibedakan dan dikelompokkan, misalnya ternak bertanduk dengan yang tidak bertanduk, warna kulit tubuh merah ataupun hitam dan sebagainya. Sifatsifat seperti itu dikenal sebagai sifat kualitatif dan dikontrol oleh sejumlah kecil gen. Sedangkan kebanyakan sifat-sifat produktif yang menjadi pengamatan peternak adalah dikontrol oleh pasangan-pasangan gen dan termodifikasi olehlingkungan yang dihadapi oleh ternak bersangkutan. Sifat-sifat produksi Jim dikenal sebagai sifat kuantitatif dan tidak dapat dikelompokkan secara tegas misalnya produksi daging, susu dan bulu wool.1. Sistim PerkawinanSebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa dasar dalam pemuliaan ternak adalah untuk meningkatkan produksi dan produktifitas ternak melalui perbaikan atau peningkatan mutu genetiknya. Cara atau metode yang digunakan terdiri dari sistim perkawinan dan sistim seleksi. Sistim perkawinan yang selalu dan sering digunakan untuk meningkatkan mutu genetic ternak antara lain a. Perkawinan dengan tujuan meningkatkan homosigotas Inbreeding.b. Perkawinan dengan tujuan meningkatkan heterogositas Outbreeding.2. Sistim SeleksiSeleksi adalah istilah dalam pemilihan ternak yang menggambarkan proses pemilihan secara sistimatis ternak-ternak dari suatu populasi untuk dijadikan tetua generasi berikutnya. Pada dasarnya seleksi dibagi menjadi dua bentuk yaknia. Seleksi Alam Yaitu pemilihan hewan atau ternak menjadi tetua untuk generasi selanjutnya, yang dilakukan oleh alam. Seleksi alarn yang berlangsung beratus tahun akan menghasilkan ternak yang mempunyai daya adaptasi denganlingkungan alarn sekitar yang berlaku Seleksi Buatan Seleksi yang dilakukan oleh manusia dengan tujuan buatan selanjutnya dapat dibedakan menjadi a. Seleksi Individual Mass SelectionYaitu seleksi untuk ternak bibit yang didasarkan pads catatan produkti fitas masing-masing ternak. Seleksi individual pada ternak sapi adalah cara seleksi yang paling sederhana dan mudah dilakukan di pedesaan dengan dasar bobot sapih anak sapi yang ada dan Seleksi Kekerabatan Family SelectionYaitu seleksi individu atas dasar performans kerabat-kerabatnya misalnya saudara tiri sebapak atau saudara kandung. Seleksi kerabat dilakukan untuk memilih calon pejantan sapi perah dengan tujuan untuk meningkatkan produksi susu yang tidak dapat diukur pada ternak sapi jantan, dengan mengukur produksi kerabat-kerabat betinanya yang menghasilkan susu. c. Seleksi Silsilah Pedigree SelectionSeleksi yang dilakukan berdasarkan pada silsilah seekor ternak. Seleksi in] dilakukann untuk memilih ternak bibit pada umur muda, sementara hewan muda tersebut beium dapat menunjukkan sifat-sifat produksinya. Pemilihan Bibit Ternak contoh ternak knmbing/domba Pemilihan bibit ternak bertujuan untuk memperoleh bangsa-bangsa ternak yang memiliki sifat-sifat produktif potensial seperti memiliki persentase kelahiran anak yang tinggi, kesuburan yang tinggi, kecepatan tumbuh yang baik serta ppersentasi karkas yang baik dan sebagainya. Kriteria - kriteria yang biasa dipergunakan sebagai pedoman dalarn rangka melaksanakan seleksi atau pemilihan bibit ialah bangsa ternak, kesuburan dan persentase kelahiran anak, temperamen dan produksi susu induk, produksi daging dan susu, recording dan status kesehatan temak BangsaPemilihan jenis ternak kambing/domba yang hendak diternakan biasanya dipilih dari bangsa ternak kambing/domba unggul 2. Kesuburan dan persentase kelahiran anak yang tinggiSeleksi calon induk maupun pejantan yang benar jika dipilih dan turunan yang beranak kembar dan mempunyai kualitas kelahiran anak yang Temperamen dan jumlah produksi susu indukInduk yang dipilih hendaknya sebaiknya memiliki temperamen yang baik, mau merawat anaknya serta selalu siap untuk menyusui Penampilan EksteriorPenampilan eksterior ternak bibit harus menunjukkan kriteria yang baik untuk bibit baik ternak jantan maupun betinanya induk. Untuk memberikan penilaian keadaan atau penampilan eksterior dapat dilakukan dengan melakukan perabaan/pengukuran ataupun pengamatan.